I just done watching a korean drama titled “49 Days" last month.
The movie review said its genre is drama, romantic, fantasy, comedy.
The story is about a naïve girl (or woman?), named Shin Ji Hyun. She’s a very cheerful and naïve girl who is surrounded by people who loves her (or looks like so).
One day, she got an accident that put her into a coma. Her soul is leaving her body. But she is not dead yet. She is given a chance to get her life back in 49 days. All she need to do is collecting 3 pure tears from 3 persons who truly loves her, who would cry for her just because the thought of her.
She will be able to wander as human in a woman’s body. But she can only use that woman’s body while the woman’s asleep. The name of the woman is Song Yi Kyung, she actually the cause of the accidents that put Shin Ji Hyun into a coma. But Ji Hyun doesn’t know this yet.
The story itself is really interesting. Ji Hyun finds out a lot of things that she didn’t expected before. At first she thought it would be easy to get those 3 pure tears, but then she realizes that people’s heart is more complicated than it seems.
Things is not always what it seems… Her best friend is actually betrayed her with her fiancee. Her old friends doesn’t really like her. The point is, it’s not easy to find the one who really loves her for real with pure heart.
But she became more mature. Knowing things that she never knew before, what’s actually happen around her, she realizes that all this long she’s been too innocent, too naïve, she should learn to see more what’s in others intention. What others receive is not always what she expected to be.
She also realizes that the person who never been ‘nice’ to her is actually the one who’s willing to do anything to help her.
She almost run out her 49 days, when finally on the last minute, she got two more pure tears she needed to come back to life. She finally awoke from his coma.
But her happiness is not for long, she got news that her life would be taken for real in 6 days. The scheduler (the one who will bring the soul to ‘the other world’), told her that she can choose whether she wants to remember the whole 49 days or forget it for the rest of her days.
She chose to remember. She decided to live the rest of her 6 days cheerfully. She wants to leave the image of cheerful girl on the people around her. That she really enjoys every seconds of her life.
Awww… I know my review is not thoroughly. I don’t feel satisfied with what I write here. Too many details missing. I guess I just retell the big picture, the rest of the details is still trapped inside my head :P
Tuesday, November 15, 2011
Monday, November 14, 2011
Eu Amo Capoeira
2/23/2011 10:41:13 AM
Eu Amo Capoeira
26 Januari 2010, sebelum jam 7 malam, aku setengah berlari menuju GGM, hari ini sudah kubulatkan tekad, harus mulai ikut capoeira. Kalaupun tak bisa langsung ikut latihan malam ini juga, setidaknya aku sudah daftar. Pokoknya harus ikut!!!
Hehe… kenapa tiba-tiba pengen ikutan capoeira ya? Aku tak punya latar belakang beladiri sedikit pun. Aktivitas olahraga pun nyaris tak ada, satu-satunya aktivitas olahraga yang kulakukan secara rutin adalah naik turun tangga di kantor --- naik tangga waktu datang, dan turun tangga waktu pulang :D
Well… awalnya dari browsing halaman friendster seorang teman… (friendster??? Emang masih jaman ya? :P). Tadinya cuma iseng browsing lihat-lihat foto aktivitasnya dia, dan tiba-tiba terhenti di satu foto dengan pose yang ‘aneh’. Eit… dia lagi ngapain nih? Ko foto dengan pose badan bertumpu di satu tangan, kaki diangkat ke atas membentuk siku, dan judul fotonya adalah ‘me au batido’ (judul yang sempat membuat aku tertipu, menyangka nama gerakan itu adalah me au batido, padahal maksud judulnya adalah me (doing) au batido XD).
Aku terus klik foto-foto lainnya, dan merasa takjub saat menemukan bahwa dia mengikuti komunitas capoeira. Sempat menyangka kalau dia mengikuti capoeira langsung di Brazil, karena pada saat itu aku belum tahu kalau capoeira sudah masuk ke Indonesia (haha… where have I been???). Dan semakin takjub ketika menyadari, hoh… ini di Indonesia toh? Tapi dimana yah?
Aku browsing di google dengan kata kunci ‘capoeira bandung’. Sempat hampir menyerah ketika selama hampir satu bulan aku search di google,t ak menemukan informasi tentang komunitas capoeira di Bandung (selain Sinha Bahia di Jatinangor yang tentu saja tak memungkinkan untuk kuikuti karena lokasinya yang terlalu jauh, lagipula websitenya terakhir di update tahun 2007, jadi entahlah komunitas itu masih ada atau tidak).
Sebulan berikutnya aku sempat melupakan keinginanku untuk ikut capoeira. Tapi keinginan itu memanas lagi setelah teman-teman kantor semakin seru bercerita tentang aktivitasnya di luar kantor. Ada yang ikut les piano, les biola, belajar flute otodidak… Aku? Mau ikut les musik… merasa tak punya bakat di bidang musik… lagipula biayanya mahal… Mau ikut beladiri… pilihannya semula adalah taekwondo dan aikido, tapi juga tak yakin karena latihannya yang tampaknya keras, ditendang dan dibanting, ouch >.< Mau ikutan olahraga, sempat terpikir ikut badminton, tapi tak punya raket. Basket? Aku cuma menikmati kegiatan shooting basketball saja. Huff… what will I do then?
Kemudian teringat lagi pada capoeira. Tapi kali ini alternatifnya bukan hanya capoeira. Karena bulan ini juga aku baru browsing halaman blog seorang teman (different friend from the one doing capoeira), dan menemukan aktivitas yang namanya Parkour. Tampaknya menarik juga… Jadilah aku menimbang-nimbang antara Parkour dan Capoeira. Kembali mencoba bertanya pada abah google tentang dua alternatif tersebut, dan akhirnya kali ini aku menemukan informasi tentang salah satu komunitas capoeira di Bandung, ternyata informasinya ada di Facebook! Dan tempatnya pun lumayan mudah dijangkau dari lokasi kantor, di GGM Jl. Merdeka! Oh, please… why didn’t I find this info 2 months ago??? I remember finally finding this info around November-December 2009. Mengingat aktivitas akhir tahun sampai awal tahun yang padat, tak mungkin aku mulai gabung di bulan-bulan itu.
9/9/2011 2:48:23 PM
Hehe.. .melanjutkan tulisan yang sempat tertunda sejak Februari :D
Tadinya tulisan ini kumaksudkan sebagai reminder setahun aku bergabung di capoeira,t api… haha… kebiasaan menunda yang parah menyebabkan tulisan ini tak kuselesaikan segera :P
Anyway… let’s just continue my story, shall we? :D
Setelah mempertimbangkan berbagai hal dan membandingkan antara capoeira dan parkour, akhirnya aku memutuskan untuk ikut capoeira terlebih dahulu. Pertimbangan utamanya dari sisi waktu latihan. Walaupun awalnya sempat khawatir stamina akan terkuras karena waktu latihannya malam sepulang kerja, tapi melangkahkan kaki keluar rumah di hari minggu pagi saat itu masih sangat sulit untukku, bawaan mood di hari libur biasanya ingin diam di rumah sepanjang hari, hehe…
Jadilah… seperti yang sudah kutuliskan di paragraf pertama tulisan ini. 26 Januari 2010, aku membulatkan tekad, memberanikan diri, membunuh malas, menyingkirkan rasa takut, aku datang sendirian ke GGM…
Mendekati lokasi latihan, a.k.a. GGM, detak jantung makin ga karuan… mulai terasa kepakan kupu-kupu di perutku (iseng banget nih kupu-kupu), sempat terpikir untuk balik badan, nyebrang ke gramedia, naik angkot Caringin-Sadang Serang, pulaaannngg… Haha… tapi masa menyerah sebelum bertempur sih? Lagian udah kagok sampai lokasi… maju teroooossss…
Di depan pintu kaca ruang latihan… kulihat belum banyak orang, baru ada 2-3 orang di dalam. Kulihat ada satu orang sedang duduk santai di atas tumpukan matras. Dia tampak acuh tak acuh, tapi aku beranikan diri bertanya, aku lupa tepatnya apa pertanyaanku, intinya sih menyampaikan kalau aku baru mau bergabung. Dia hanya memberi isyarat mengarahkan pandangannya ke belakangku. Aku menoleh, di dekat pintu ada seorang pria berkacamata sedang duduk sambil tersenyum dan mengangguk.
Melihat penampilannya yang lebih dewasa, aku pikir mungkin dia pelatihnya. Jadi langsung aku menghampiri dia dan bilang kalau aku mau bergabung. Eh… tahunya… “Oh… saya juga baru mau gabung ko” Lho… ternyata sama-sama baru seperti aku. Syukurlah… aku bukan anak baru sendirian :D
Sekitar jam 7 malam, sudah mulai banyak orang yang datang, termasuk pelatihnya. Aku dan anak baru lainnya menyatakan maksud hati untuk mendaftar (halah… bahasanya…). Pelatihnya menawarkan alternatif, “Mau langsung daftar sekarang atau mau coba ikut latihan dulu? Soalnya untuk pendaftaran langsung bayar iuran selama 3 bulan, takutnya nanti setelah ikut latihan, kapok, ga datang lagi, sayang uang pendaftarannya..”
“Oh… ok, klo gtu kita ikut latihan aja dulu. Boleh kan ikut latihan sekarang?”
“Boleh aja, bawa baju ganti untuk latihan kan?”
“Bawa”
Jadilah aku ikut latihan capoeira pertamaku… Masih inget kostum yang aku pake waktu itu. Kaos putih tangan pendek gambar hati, dalaman kaos tangan panjang warna hitam, celana training hitam.
Latihan pertama… bener2 merasa tertipu dengan video2 tutorial capoeira yang kulihat di youtube. Yang aku tahu gerakan dasarnya adalah ginga. Berasumsi itu gerakan awal yang mudah untuk dipelajari yang membuat aku nekad datang sendirian hari itu… ternyata… memang ga salah… gerakan basic-nya adalah ginga, yang tidak aku antisipasi sama sekali adalah gerakan pemanasannya…
Sit-up 2 set (kalau ga salah waktu itu satu setnya 12x untuk cewek, 15x untuk cowok), push-up 2 set, handstand, handstand push-up… gubraggghhh… Handstand memang ga sendiri, tapi dipegang oleh partner latihan. Masih ingat, waktu itu dibantu oleh salah satu pelatih untuk handstand, karena ini pertama kalinya aku belajar handstand, sama sekali ga yakin dengan kekuatan tanganku, jadi rasanya sempat menendang sang pelatih :D
Sempat juga merasa lemas waktu sit-up dan push-up, tapi gengsi memaksa untuk terus bergerak, sekalian ingin tahu sejauh mana kemampuanku. Ternyata kuat-kuat aja kok. Tapiii…. Keesokan harinya… Seluruh badan pegal-pegal bukan main… >.<
Kembali didorong rasa gengsi, walaupun hari berikutnya badan masih sakit2, aku memaksakan diri untuk datang…
Di tempat latihan… Lho? Mana anak baru yang latihan bareng aku kemarin? Waduh… kalau dia ga datang lagi… aku jadi anak baru sendirian… hiks…
Pelatihnya sempat menanyakan, “Mana temennya? Ko ga datang lagi? Kapok ya?”
Aku Cuma nyengir sambil menjawab “Mungkin…”
Pulangnya… tiba2 sepupuku menghubungi, dia bilang mau menginap di rumah. Aku bilang “tapi aku belum pulang nih, masih di Jl. Merdeka, lagi latihan capoeira”
“Gpp, aku jemput aja kesana”
Hehe… sekalian aja aku ajakin ikut capoeira juga. Alhamdulillah… sampai sekarang kita berdua masih konsisten ikut capoeira. ^^v
Oya, teman yg disangka kapok ikut capoeira itu akhirnya datang latihan lagi setelah sekitar 2 minggu kemudian. Dan sampai sekarang, dia yang malah maju sangat pesat di capoeira, aku ketinggalan jauuuhhh…
11/14/2011 10:00:02 AM
Huehue… masih belum diposting tulisan ini???
Hehe… berhubung sedang cuti latihan capoeira, jadi agak malu posting tulisan ini, semangat sedang ‘sedikit’ menurun, rasanya pengen mengulang latihan basic dari awal lagi :P
Someone told me, tdk apa2 mundur satu langkah untuk kemudian maju sepuluh langkah. Well… mudah2an setelah cuti latihan ini semangat latihanku tumbuh lagi, dan bisa jauuuuhhhh… lebih semangat lagi. Aamiin…
Mengulang tulisanku di awal… Eu Amo Capoeira…
Walaupun semangat sempat turun, but I already fall for capoeira, I’ll be back! ^^v
Eu Amo Capoeira
26 Januari 2010, sebelum jam 7 malam, aku setengah berlari menuju GGM, hari ini sudah kubulatkan tekad, harus mulai ikut capoeira. Kalaupun tak bisa langsung ikut latihan malam ini juga, setidaknya aku sudah daftar. Pokoknya harus ikut!!!
Hehe… kenapa tiba-tiba pengen ikutan capoeira ya? Aku tak punya latar belakang beladiri sedikit pun. Aktivitas olahraga pun nyaris tak ada, satu-satunya aktivitas olahraga yang kulakukan secara rutin adalah naik turun tangga di kantor --- naik tangga waktu datang, dan turun tangga waktu pulang :D
Well… awalnya dari browsing halaman friendster seorang teman… (friendster??? Emang masih jaman ya? :P). Tadinya cuma iseng browsing lihat-lihat foto aktivitasnya dia, dan tiba-tiba terhenti di satu foto dengan pose yang ‘aneh’. Eit… dia lagi ngapain nih? Ko foto dengan pose badan bertumpu di satu tangan, kaki diangkat ke atas membentuk siku, dan judul fotonya adalah ‘me au batido’ (judul yang sempat membuat aku tertipu, menyangka nama gerakan itu adalah me au batido, padahal maksud judulnya adalah me (doing) au batido XD).
Aku terus klik foto-foto lainnya, dan merasa takjub saat menemukan bahwa dia mengikuti komunitas capoeira. Sempat menyangka kalau dia mengikuti capoeira langsung di Brazil, karena pada saat itu aku belum tahu kalau capoeira sudah masuk ke Indonesia (haha… where have I been???). Dan semakin takjub ketika menyadari, hoh… ini di Indonesia toh? Tapi dimana yah?
Aku browsing di google dengan kata kunci ‘capoeira bandung’. Sempat hampir menyerah ketika selama hampir satu bulan aku search di google,t ak menemukan informasi tentang komunitas capoeira di Bandung (selain Sinha Bahia di Jatinangor yang tentu saja tak memungkinkan untuk kuikuti karena lokasinya yang terlalu jauh, lagipula websitenya terakhir di update tahun 2007, jadi entahlah komunitas itu masih ada atau tidak).
Sebulan berikutnya aku sempat melupakan keinginanku untuk ikut capoeira. Tapi keinginan itu memanas lagi setelah teman-teman kantor semakin seru bercerita tentang aktivitasnya di luar kantor. Ada yang ikut les piano, les biola, belajar flute otodidak… Aku? Mau ikut les musik… merasa tak punya bakat di bidang musik… lagipula biayanya mahal… Mau ikut beladiri… pilihannya semula adalah taekwondo dan aikido, tapi juga tak yakin karena latihannya yang tampaknya keras, ditendang dan dibanting, ouch >.< Mau ikutan olahraga, sempat terpikir ikut badminton, tapi tak punya raket. Basket? Aku cuma menikmati kegiatan shooting basketball saja. Huff… what will I do then?
Kemudian teringat lagi pada capoeira. Tapi kali ini alternatifnya bukan hanya capoeira. Karena bulan ini juga aku baru browsing halaman blog seorang teman (different friend from the one doing capoeira), dan menemukan aktivitas yang namanya Parkour. Tampaknya menarik juga… Jadilah aku menimbang-nimbang antara Parkour dan Capoeira. Kembali mencoba bertanya pada abah google tentang dua alternatif tersebut, dan akhirnya kali ini aku menemukan informasi tentang salah satu komunitas capoeira di Bandung, ternyata informasinya ada di Facebook! Dan tempatnya pun lumayan mudah dijangkau dari lokasi kantor, di GGM Jl. Merdeka! Oh, please… why didn’t I find this info 2 months ago??? I remember finally finding this info around November-December 2009. Mengingat aktivitas akhir tahun sampai awal tahun yang padat, tak mungkin aku mulai gabung di bulan-bulan itu.
9/9/2011 2:48:23 PM
Hehe.. .melanjutkan tulisan yang sempat tertunda sejak Februari :D
Tadinya tulisan ini kumaksudkan sebagai reminder setahun aku bergabung di capoeira,t api… haha… kebiasaan menunda yang parah menyebabkan tulisan ini tak kuselesaikan segera :P
Anyway… let’s just continue my story, shall we? :D
Setelah mempertimbangkan berbagai hal dan membandingkan antara capoeira dan parkour, akhirnya aku memutuskan untuk ikut capoeira terlebih dahulu. Pertimbangan utamanya dari sisi waktu latihan. Walaupun awalnya sempat khawatir stamina akan terkuras karena waktu latihannya malam sepulang kerja, tapi melangkahkan kaki keluar rumah di hari minggu pagi saat itu masih sangat sulit untukku, bawaan mood di hari libur biasanya ingin diam di rumah sepanjang hari, hehe…
Jadilah… seperti yang sudah kutuliskan di paragraf pertama tulisan ini. 26 Januari 2010, aku membulatkan tekad, memberanikan diri, membunuh malas, menyingkirkan rasa takut, aku datang sendirian ke GGM…
Mendekati lokasi latihan, a.k.a. GGM, detak jantung makin ga karuan… mulai terasa kepakan kupu-kupu di perutku (iseng banget nih kupu-kupu), sempat terpikir untuk balik badan, nyebrang ke gramedia, naik angkot Caringin-Sadang Serang, pulaaannngg… Haha… tapi masa menyerah sebelum bertempur sih? Lagian udah kagok sampai lokasi… maju teroooossss…
Di depan pintu kaca ruang latihan… kulihat belum banyak orang, baru ada 2-3 orang di dalam. Kulihat ada satu orang sedang duduk santai di atas tumpukan matras. Dia tampak acuh tak acuh, tapi aku beranikan diri bertanya, aku lupa tepatnya apa pertanyaanku, intinya sih menyampaikan kalau aku baru mau bergabung. Dia hanya memberi isyarat mengarahkan pandangannya ke belakangku. Aku menoleh, di dekat pintu ada seorang pria berkacamata sedang duduk sambil tersenyum dan mengangguk.
Melihat penampilannya yang lebih dewasa, aku pikir mungkin dia pelatihnya. Jadi langsung aku menghampiri dia dan bilang kalau aku mau bergabung. Eh… tahunya… “Oh… saya juga baru mau gabung ko” Lho… ternyata sama-sama baru seperti aku. Syukurlah… aku bukan anak baru sendirian :D
Sekitar jam 7 malam, sudah mulai banyak orang yang datang, termasuk pelatihnya. Aku dan anak baru lainnya menyatakan maksud hati untuk mendaftar (halah… bahasanya…). Pelatihnya menawarkan alternatif, “Mau langsung daftar sekarang atau mau coba ikut latihan dulu? Soalnya untuk pendaftaran langsung bayar iuran selama 3 bulan, takutnya nanti setelah ikut latihan, kapok, ga datang lagi, sayang uang pendaftarannya..”
“Oh… ok, klo gtu kita ikut latihan aja dulu. Boleh kan ikut latihan sekarang?”
“Boleh aja, bawa baju ganti untuk latihan kan?”
“Bawa”
Jadilah aku ikut latihan capoeira pertamaku… Masih inget kostum yang aku pake waktu itu. Kaos putih tangan pendek gambar hati, dalaman kaos tangan panjang warna hitam, celana training hitam.
Latihan pertama… bener2 merasa tertipu dengan video2 tutorial capoeira yang kulihat di youtube. Yang aku tahu gerakan dasarnya adalah ginga. Berasumsi itu gerakan awal yang mudah untuk dipelajari yang membuat aku nekad datang sendirian hari itu… ternyata… memang ga salah… gerakan basic-nya adalah ginga, yang tidak aku antisipasi sama sekali adalah gerakan pemanasannya…
Sit-up 2 set (kalau ga salah waktu itu satu setnya 12x untuk cewek, 15x untuk cowok), push-up 2 set, handstand, handstand push-up… gubraggghhh… Handstand memang ga sendiri, tapi dipegang oleh partner latihan. Masih ingat, waktu itu dibantu oleh salah satu pelatih untuk handstand, karena ini pertama kalinya aku belajar handstand, sama sekali ga yakin dengan kekuatan tanganku, jadi rasanya sempat menendang sang pelatih :D
Sempat juga merasa lemas waktu sit-up dan push-up, tapi gengsi memaksa untuk terus bergerak, sekalian ingin tahu sejauh mana kemampuanku. Ternyata kuat-kuat aja kok. Tapiii…. Keesokan harinya… Seluruh badan pegal-pegal bukan main… >.<
Kembali didorong rasa gengsi, walaupun hari berikutnya badan masih sakit2, aku memaksakan diri untuk datang…
Di tempat latihan… Lho? Mana anak baru yang latihan bareng aku kemarin? Waduh… kalau dia ga datang lagi… aku jadi anak baru sendirian… hiks…
Pelatihnya sempat menanyakan, “Mana temennya? Ko ga datang lagi? Kapok ya?”
Aku Cuma nyengir sambil menjawab “Mungkin…”
Pulangnya… tiba2 sepupuku menghubungi, dia bilang mau menginap di rumah. Aku bilang “tapi aku belum pulang nih, masih di Jl. Merdeka, lagi latihan capoeira”
“Gpp, aku jemput aja kesana”
Hehe… sekalian aja aku ajakin ikut capoeira juga. Alhamdulillah… sampai sekarang kita berdua masih konsisten ikut capoeira. ^^v
Oya, teman yg disangka kapok ikut capoeira itu akhirnya datang latihan lagi setelah sekitar 2 minggu kemudian. Dan sampai sekarang, dia yang malah maju sangat pesat di capoeira, aku ketinggalan jauuuhhh…
11/14/2011 10:00:02 AM
Huehue… masih belum diposting tulisan ini???
Hehe… berhubung sedang cuti latihan capoeira, jadi agak malu posting tulisan ini, semangat sedang ‘sedikit’ menurun, rasanya pengen mengulang latihan basic dari awal lagi :P
Someone told me, tdk apa2 mundur satu langkah untuk kemudian maju sepuluh langkah. Well… mudah2an setelah cuti latihan ini semangat latihanku tumbuh lagi, dan bisa jauuuuhhhh… lebih semangat lagi. Aamiin…
Mengulang tulisanku di awal… Eu Amo Capoeira…
Walaupun semangat sempat turun, but I already fall for capoeira, I’ll be back! ^^v
Subscribe to:
Posts (Atom)