Sunday, August 05, 2012
what if every single stumble, every challenge, every experience in our life was only intended for one purpose: to bring us back to our origin? What if every win, every loss, every beauty, every fall, every cruelty, and every smile was only intended to unveil another barrier between us and God? Between us and where we began, and where we are desperately seeking to return? #another quote from Yasmin Mogahed
Not Too Young, Not Too Old
Bukan... aku bukannya mau sharing lirik lagunya Aaron Carter, cuma dialog kemarin tiba-tiba mengingatkan pada salah satu lagunya "not too young, not too old" --- dan mendadak berpikir ulang, bener gitu itu lagunya Aaron Carter? Heu... :p
Kemarin, entah gimana awal mulanya, tiba-tiba di ruangan seru membicarakan perihal SMA. Awalnya aku ga terlalu minat nimbrung, karena lagi (sok) sibuk di kubikel sendiri. Tiba-tiba telinga menangkap ada nama SMA-ku disebut.
(hehe... walaupun kejadiannya kemaren, tapi isi obrolan rame-ramenya ga sepenuhnya inget, pokoknya ingetnya aja almamaterku disebut, dan aku langsung nimbrung)
Me : "oh? dr. Pam alumni 2?"
dr. Pam : "iya, saya alumni 2"
Me : "angkatan berapa, Pak?" (tadi manggil dokter, sekarang Pak, gimana sih? ga konsisten :p)
dr. Pam : "Teh Tika angkatan berapa?"
Me : "saya angkatan 2000"
dr. Pam : "oohh... ga jauh beda ko sama saya"
Me : "oya? angkatan berapa gitu, Pak?"
dr. Pam : "saya angkatan 95"
hiyaa... iya betul, ga beda jauh, tapi tetep aja ga ketemu, aku masuk, beliau udah lulus :p
Selesai sampai disitu? Iya, obrolannya memang ga lanjut lagi. Tapi ternyata, ada yang shock mendengar dialog itu *lebay
Notifikasi YM berbunyi.
Anggun : "Teh Tika SMA-nya angkatan 2000?"
Me : "Iya. Kenapa gtu?"
Anggun : "Waa... tahun segitu Anggun masih 10 tahun."
Me : "hehe..."
Anggun : "Kirain kita ga beda jauh"
Hihi... udah ge-er aja... awet muda nih ceritanya (atau emang efek samping dari kekanak-kanakan?).
Hehe... nikmati aja, Alhamdulillah kalau memang masih (tampak) muda. Muda sepanjang hidup (maunya). Jiwa boleh tetap muda, tapi proses pendewasaan terus berjalan.
Kemarin, entah gimana awal mulanya, tiba-tiba di ruangan seru membicarakan perihal SMA. Awalnya aku ga terlalu minat nimbrung, karena lagi (sok) sibuk di kubikel sendiri. Tiba-tiba telinga menangkap ada nama SMA-ku disebut.
(hehe... walaupun kejadiannya kemaren, tapi isi obrolan rame-ramenya ga sepenuhnya inget, pokoknya ingetnya aja almamaterku disebut, dan aku langsung nimbrung)
Me : "oh? dr. Pam alumni 2?"
dr. Pam : "iya, saya alumni 2"
Me : "angkatan berapa, Pak?" (tadi manggil dokter, sekarang Pak, gimana sih? ga konsisten :p)
dr. Pam : "Teh Tika angkatan berapa?"
Me : "saya angkatan 2000"
dr. Pam : "oohh... ga jauh beda ko sama saya"
Me : "oya? angkatan berapa gitu, Pak?"
dr. Pam : "saya angkatan 95"
hiyaa... iya betul, ga beda jauh, tapi tetep aja ga ketemu, aku masuk, beliau udah lulus :p
Selesai sampai disitu? Iya, obrolannya memang ga lanjut lagi. Tapi ternyata, ada yang shock mendengar dialog itu *lebay
Notifikasi YM berbunyi.
Anggun : "Teh Tika SMA-nya angkatan 2000?"
Me : "Iya. Kenapa gtu?"
Anggun : "Waa... tahun segitu Anggun masih 10 tahun."
Me : "hehe..."
Anggun : "Kirain kita ga beda jauh"
Hihi... udah ge-er aja... awet muda nih ceritanya (atau emang efek samping dari kekanak-kanakan?).
Hehe... nikmati aja, Alhamdulillah kalau memang masih (tampak) muda. Muda sepanjang hidup (maunya). Jiwa boleh tetap muda, tapi proses pendewasaan terus berjalan.
Subscribe to:
Posts (Atom)