Monday, July 31, 2006

Cooling Down


7/29/2006
6:35:22 PM





I
wrote the two previous blog when I was really… really… upset.
Now? Well, right now I’m not in a bad mood neither good mood. Just
fairly better.


Hmmm…
nothing compare to a bar of chocolate, always comforting, plus…
listening to Michael Buble’s songs. It feels so
… umm… sulit
diungkapkan dengan kata-kata (seeh…), serius, tapi singkatnya
mungkin bisa dibilang… perasaan jadi sedikit lebih ringan. Lift
my mood
.


Hmmm…
sedikit bingung juga mo nulis apa. Kenapa rasanya nulis lebih lancar
waktu mood lagi ancur ya. He3x… kayanya lebih banyak yang
dicurahkan. Kalo lagi ‘ringan’ kaya sekarang malah buntu. Apa
saya termasuk orang yang punya kecenderungan lebih mudah berbagi
kesengsaraan daripada kebahagiaan? Walah!!! Diagnosanya parah banget,
hi3x… berlebihan ga sih?!


Ya
sudahlah, mending juga sekarang nikmatin Home by Michael Buble.




My Phobia


7/29/2006
1:03:12 AM





There’s
one horrible moment I always want to forget, but the more I try to
forget it, the more it stuck in my head. I just can’t get rid of
it.





Saya
masih inget banget, waktu itu saya kelas 1 SMA. Kelas 1C. Kelas yang
selalu diselimuti debu tiap pagi karena lokasi pintu yang langsung
berhadapan dengan lapangan dan track lari. Tapi bukan kelasnya
yang jadi masalah. Satu peristiwa yang cuma makan waktu beberapa
menit, tapi bener2 jadi ‘milestone’ yang ‘lumayan’
bikin saya kapok untuk tampil depan umum.





Waktu
itu pelajaran Bahasa Indonesia, tiap murid harus tampil di depan
kelas membacakan satu puisi. Satu persatu murid maju ke depan kelas
membacakan satu puisi yang dihapal. Yang lucu, ada satu murid yang
membacakan syair lagu RIF, tapi gurunya ga protes, entah memang
karena ga tau lagu itu atau memang ga ambil peduli. Temen2 sekelas
sih cuma senyum2 aja. But what happened to me was not funny at
all
. Tiba giliran saya untuk membacakan puisi di depan kelas.
Sejak dulu saya memang minder, ga pe-de, sepanjang membaca puisi,
saya sama sekali ga berani memandang audiens (which is a big
mistake according to books I read about public speaking
), saya
cuma memandang tembok di hadapan saya berganti-ganti dengan lantai di
bawah sepatu saya. Selesai membaca puisi, saya menghela napas lega,
tapi masih berdiri di depan kelas, waiting for applause… what
happened next… unbelievable…
Seorang teman sempat bertepuk
tangan satu kali, tapi… menyadari tidak ada seorang lain pun dalam
kelas yang bertepuk tangan, dia langsung berhenti dan meletakkan
tangannya kembali di atas meja. Damn!!! Rasanya waktu itu saya
pengen menghilang, being invisible would be a great gift. Tapi
enggak, saya masih berdiri di depan kelas, dalam kondisi tampak, tapi
kelas tetap hening. Saya sadar, berdiri selama apapun, saya ga akan
mendengar applause. Saya langsung bergegas kembali ke tempat
duduk (yang untungnya berlokasi di deretan paling depan karena saya
sering datang terlambat) sambil menunduk. Guess… I’m the only
student who didn’t get any applause
. Padahal saya yakin,
penampilan saya bukan yang terburuk. Saya masih membacakan puisi
dengan lancar, saya hapal. Ok, mungkin satu2nya kesalahan saya, saya
tidak memandang audiens, but… still… do I have to receive such
a mean attitude from all of my classmates. I didn’t know anything
about public speaking, I never feel comfort to speak in front of a
lot of people, the point is, I just don’t have confidence. Having
this experience, assure me to always lay low. As long as you can stay
unseen, keep unseen. At least when you don’t get any applause, that
because you meant to. You meant to be invisible. Not because people
judge you to
.


I
still remember this horrible moment. I still remember how hurt it
was. That’s why I always avoid any kind of situation where I should
speak in front of a lot of people. I’d rather be a good listener
than force myself to speak. That’s why I’m too afraid to look
stupid. Cause I’ve been there, done that. Sounds pathetic?





I’m
trying to fix myself. That’s why I took marketing as my major
.
Berharap bergaul dengan orang-orang marketing bisa membantu saya
menghilangkan rasa takut dan menumbuhkan percaya diri. Tapi mungkin
saya kurang keras berusaha. As you can see, now… I’m just a
freak that lock myself in my room. Too freak out to go outside and
meet people. Reading self-help book doesn’t really help. It just
motivate me for a while then disappear. I’m totally lost right now…






I
don’t want the world to see me


Coz I
don’t think that they’d understand


When
everything is made to be broken


I
just want you to know who I am…




My Favorite Quotations?


7/28/2006
11:57:15 AM





Inaction
breeds doubt and fear. Action breeds confidence and courage. If you
want to conquer fear, do not sit home and think about it. Go out and
get busy.”





DZIG!


Kena
banget kutipan ini! Ha3x… kesindir abis, nich! Selama ini saya cuma
diem di rumah aja, ceritanya sih mengumpulkan keberanian sebelum
bener2 menghadap dosen untuk bimbingan. Tapi kejadiannya malah
sebaliknya. Semakin lama diam di rumah, semakin minder, semakin keder
plus semakin malas buat ngerjain skripsi (bahkan buat ketemu siapapun
jadi males, soalnya pasti pada nanyain skripsi juga, sensitive
topic
nih, fu3x…). You know why? Kayanya sih saking
menikmati kesendirian, keterasingan (ciee…udah kaya yang menyepi
aja nih ceritanya…), jadinya bingung lagi buat ketemu orang.
Interpersonal skill-nya udah makin tumpul aja nih. Buat
ngomong sama sales counter aja gagapnya minta ampun. Parah ga
sih?! Gimana mo ngomong ama dosen?!!!


Last
night
, udah diingetin lagi ama seorang temen untuk segera
ngerjain skripsi. Gimana ya? Bukan maksud hati tak mengindahkan
anjuran teman2, but… I just… lose courage… well… maybe not
really lose, just lack of courage (everyone, please don’t mock my
English skill, I’m just ordinary human, okay… ;)).


Ha3x…
(lagi), I can’t stop laughing at myself. I keep reading
self-help books to help me grow courage, but still… as you can see,
I still just stay at home, doing nothing (not really doing nothing
actually, I’m still watching TV, movies, playing games,etc

he3x…).


Damn!!!
The quotation really… really… stab me. It’s sooooo………
true!





Courage
is not the absence of fear, but rather the judgement that something
else is more important than fear.”





DZIG!!
DZIG!!!


Kena
lagi! Skripsi dan kelulusan itu jauuuhhh… lebih penting daripada
ketakutan untuk tampak bodoh. Hey… I look smarter with my
eyeglasses, don’t you think?
He3x… Mungkin saya emang
paranoid, terlalu banyak dihantui ketakutan. Takut tampak bodoh,
takut tiba-tiba kehilangan kata-kata, takut ga bisa jawab pertanyaan
yang sebenarnya mudah, takut grogi, takut tampak gemetaran, takut…
takut… mungkin intinya saya terlalu takut dengan penilaian orang
lain. Dan kalau dipikir-pikir, ini semua jadi tampak seperti alasan
bodoh. Ketakutan yang ga beralasan. Mudah sih buat ngomong kaya gini.
Dan ini bikin saya makin ngerasa bodoh. Why should I keep those
fears?
Udah tahu semua ketakutan itu ga beralasan, kenapa masih
dipelihara juga. Heren!





Courage
is doing what you’re afraid to do. There can be no courage unless
you’re scared.”





Okay…
okay… I got it!!!


Intinya,
saya harus memberanikan diri datang ke kampus, menampakkan batang
hidung, setor muka, dan…… bimbingan… c’mon… what’s so
scary about it?
Dosen juga manusia toh, they won’t bite.
Think of the worst scenario
, seancur-ancurnya jawabanku, saya ga
kan diapa-apain kan? Saya pasti masih hidup… (hiks3x… ngomong sih
emang gampang ya, tapi yang lebih ditakutin kan perasaanku nantinya
kaya mana, perasaanku yang hancur berkeping-keping kalo saya ngerasa
jawabanku terlalu bodoh, penampilanku terlalu grogi… damn… I
started it again!!!
).





If
you are going to wait for someone to encourage you to do something,
you might as well just give it up.





GOSH!!!


Can’t
I stop doing this. I feel like there’s no one but myself left to
blame (well… it is my mistake anyway…). These quotations just
killing me, but I can’t deny that they’re true… they’re
soooo… true. The big question is… will I do something after I
know that I already realize my mistake? Will I take action? Or will I
just stay at home, staring the computer monitor, going nowhere, just
hiding in my room as always???


Will
I … will I … will I ever change???





You
gain strength, courage, and confidence by every experience in which
you really stop to look fear in the face. You must do the thing which
you think you cannot do.”





People
grow through experience if they meet life honestly and courageously.
This is how character is built.”





Well…
It’s always easy to quote, but I’ll let you know… the practice
is ‘a little bit’ illusive to me…