Sunday, March 28, 2010

On One Saturday Night

Ekspresi – tenang – selesai – akrobatik.

Itu 4 hal yang dipelajari dalam sesi latihan capoeira Sabtu malam, 27 Maret 2010 yang lalu.

Ekspresi.
Pada saat jogo, tunjukkan ekspresi, apapun itu senang, bersemangat, kaget, penasaran, just show it all. Nikmati setiap gerakan yang dilakukan. Mulai dari ginga, be flexible, nikmati ayunan tubuh, ikuti kemana tubuh ingin bergerak. Ketika tiba-tiba ‘kehilangan’ langkah, terus bergerak saja. Biarkan tubuh menemukan gerakannya sendiri.

Dalam hidup juga begitu. Nikmati setiap proses yang dijalani. Setiap perasaan yang dialami. Kalau mengutip kata iklan, “enjoy aja!”. Ketika tiba-tiba bingung dan kehilangan arah, jangan hanya diam, teruslah bergerak (mencari solusi). Solusi akan ditemukan ketika dicari, bukan ketika diam. Yang penting, nikmati semua prosesnya.

Tenang.
Ketika mendapat serangan dari lawan jogo, tetap tenang, jangan panik. Karena kalau panik, biasanya akan bingung memikirkan gerakan berikutnya. Tapi kalau tenang, diserang dalam posisi apapun, bisa dengan mudah menemukan gerakan berikutnya sebagai respon terhadap serangan lawan main.

Sama halnya ketika menghadapi masalah, tetap tenang. Solusi akan lebih mudah ditemukan dalam kondisi pikiran tenang. Bukan begitu bukan?

Selesai.
Setiap melakukan gerakan, baik itu gerakan menyerang maupun gerakan bertahan. Selesaikan gerakan dengan sempurna. Ini juga akan mempermudah tubuh untuk menemukan dan melakukan gerakan berikutnya.

Kembali analoginya dengan persoalan sehari-hari. Selesaikan urusan satu persatu. Ketika satu urusan selesai, baru beranjak ke urusan berikutnya, urusan tersebut akan lebih lancar. Lain halnya kalau satu urusan belum selesai, sudah beranjak ke urusan lain, konsentrasi akan terbagi antara satu urusan dengan urusan lainnya.

Akrobatik.
Hehehe… kalau yang ini tambahan untuk mempercantik pertunjukan. Tapi kalau mau dianalogikan juga, setiap melakukan gerakan akrobatik, pastinya pelaku akrobatik sudah memperhitungkan langkah-langkah dalam melakukan gerakan tersebut serta risiko cedera apabila ada langkah yang kurang tepat. Diperlukan kepercayaan diri untuk melakukan gerakan dengan cantik dan sempurna.

Subhanallah… muantabs… ga cuma belajar teknik capoeira, tapi juga filosofi di balik capoeira itu sendiri. Daleemmm… Mudah-mudahan bisa diterapkan. Aamiinnn… ^^v

Saturday, March 20, 2010

Just another mood swing, I guess

Yes, I drink coffee.
Yes, I do my own laundry.
Yes, I do this by myself.
Yes, I do that by myself.
Blah... blah... blah...

Sometimes I just confused with what others think about me. What people around me really think about me. And these people just never stop surprise me...

Entah mungkin karena mood memang lagi ga bagus, jadinya pertanyaan simpel seperti, "Teh Eneng minum kopi?" bisa tiba-tiba membakar hatiku. (sebagian besar kerabat memanggilku Eneng, dan beberapa kerabat menambahkan panggilan Teteh di depannya).

I know it sounds silly, tapi kadang aku mempertanyakan pertanyaan itu sendiri yang membuatku berpikir "emang penting ya buat ditanyain?". Ok, bagian positif dari pikiranku berkata, itu pertanyaan yang wajar, orang bertanya karena ingin tahu. Tapi ada bagian lain yang berkata, "Gosh! Yang kaya gini aja ditanyain??? Apa anehnya sih kalau aku minum kopi??? People drinks coffee, y'know!!!"

Hahaha... emang parah... mood-ku lagi parah. I thought PMS should have ended while you're on your period. Maybe it's just me, I guess :p

Dan pertanyaan simpel di atas membuatku teringat kembali pertanyaan simpel lainnya yang juga bisa tiba-tiba menyulut kekesalan. --- does that happen to you too, or just me? ---

Ok, sebenarnya kadang berawal dari pernyataan. Yang kadang bagiku terdengar seperti sebuah judgement.

People : "Dirimu sih enak, tinggal di rumah, ada mesin cuci"
Me :"Haha... iya, mesin cuciku di rumah merk tangan dan kaki!"
People : "Maksudnya?"
Me : "Aku nyuci sendiri kok"
People : "Pake tangan?"
Me : "Iya"
People : "Tapi ada pembantu kan?"
Me : "Hihi... iya, pembantunya aku..."
People : "Tapi ada Mama kan?"
Me : "Ya ampun, Mamaku umurnya udah 60-an, tega aja klo aku biarin Mama nyuci bajuku"
People : .........

Dan pernyataan atau pertanyaan dengan konten seperti itu bukan cuma satu dua kali terlontar. Membuatku berpikir... apa aku tampak seperti tuan putri atau ratu manja yang selalu merepotkan orang lain untuk melakukan bahkan pekerjaan rumah yang ringan sekalipun??? Just because I live at home with my parents doesn't make me a spoil brat, y'know!!!

Wakakakak... tinggi lagi dah emosinya... :p

Anyway... cuma pengen menumpahkan kekesalan tanpa bermaksud menularkan kekesalan itu sendiri, hehe... mudah2an tak menular.

Anggaplah ini kesempatan untukku introspeksi. Mungkin sikapku masih mencerminkan anak yang super duper manja, jadinya beberapa orang (untuk tidak mengatakan banyak orang :p), memiliki penilaian seperti itu terhadapku. Huff... hate to admit it, but yes... I think I am still very childish.

Ganbatte kudasai, Tika!!!

Friday, March 12, 2010

Bosan

Senja menjelang
Hatiku sedang tenggelam
Cahaya temaram
Wajahku muram
Ingin berontak
Menggeliat
Melepaskan diri

Repost beberapa tulisan dari blog Friendster, hehe... belum bikin tulisan baru lagi ;p

Aku?

Kalau aku kertas, mungkin aku adalah kertas kosong

Polos, hampa

Atau…

mungkin sudah ada goresan tinta disana

tapi…

masih berupa goresan tak berbentuk

tanpa makna

bingung

mencari jawab

akan tanya yang pun tak jelas

hanyut, terbang, mengambang

melayang

lalu lenyap

Tinggal atau Pergi?

Banyak tanya melintas di kepalaku
Mencari alasan untuk tinggal
Banyak saat ku merasa ingin hengkang
Tapi tak sedikit pula peristiwa menahanku
Kadang sempat ku merasa tak tahan
Tapi sering pula aku ingin bertahan
Mana yang harus kuturuti?
Kucoba mencari jawab di luar
Sejenak berlari…
bukan… bukan berlari…
Karena aku masih tinggal
Mungkin hanya pengalih perhatian sesaat
Dimana aku bisa menikmati kebebasan
yang masih kupelajari
ingin kukuasai