Monday, May 14, 2012

Analogi : Raja dan Ratu dalam Catur


Dalam permainan catur, ada kekuasaan dan ada harmoni. Raja sebagai simbol kekuasaan, memiliki ruang gerak yang terbatas, hanya satu langkah ke segala arah. Sedangkan ratu sebagai simbol harmoni, memiliki ruang gerak yang lebih leluasa ke segala arah. Permainan berakhir ketika raja mati.


Ada yang bisa bantu saya memahami analogi ini?
Hasil nguping percakapan di mall nih 

Gambar dicomot tanpa izin dari sini.

Wednesday, May 09, 2012

Not Another Gloomy Birthday

Sebenarnya tak mengharapkan apapun yang spesial hari ini. Mengingat acara 'birthday surprise' sudah out-of-date sejak pindah lokasi kantor. Selain itu, kondisi hati yang memang lagi fluktuatif bikin ga mood dengan acara rame-rame.

But today's 'simple surprise' is really sweet. Memang benar ya, yang namanya perhatian itu bisa melembutkan hati --- iya gitu? siapa sih yang ngomong gitu? pendapat aku aja da ini mah ---> mulai monolog ga jelas

Sempet panik waktu ditagih traktiran pagi-pagi, hihi... walaupun masih awal bulan, tapi kondisi kantong mendadak menipis setelah konsultasi ke dokter tulang kemarin. Jadinya sama sekali tak menyiapkan dana traktiran atau kue buat dibagi-bagi hari ini. Plus kondisi hati masih timbul tenggelam mulu. Jadinya tak mengharapkan ada yang ingat hari ultahku hari ini. Hihi... lagi gloomy ceritanya mah

But having affectionate friends changing everything. Ketika aku menyangka Rita Senpai dan Teh Yanceu datang ke ruangan untuk menjemput makan siang, ternyata... di belakang mengikuti teman-teman yang lain. Ada Teh Mitha, Teh Achi, dan mister Te-Ha-eR. Awww... it's not gonna be another gloomy birthday I guess

One of the sweetest thing is... Mitha made the birthday cake! Terharu...



Well... siapapun yang punya ide untuk hari ini, thank you very much! You all showed me that I still have you all who care for me. Hiks... tolong jangan bosan mengingatkan aku untuk terus bersyukur punya teman-teman seperti kalian semua. Di hari jatah umurku berkurang lagi satu tahun, mohon maaf atas semua kesalahan dalam berinteraksi ya. Mudah-mudahan aku bisa lebih dewasa dalam bersikap, lebih mampu bersyukur, lebih sholehah, de-es-be... de-es-be...


Hehe... sekali lagi, thanks for being very thoughtful friends. May Allah bless you all. Aamiin

Sunday, May 06, 2012

And the Bouquet Goes To...


Attending a friend's wedding last night. Jadi pengen sedikit berbagi tentang tradisi lempar bunga. Setelah tanya-tanya dikit ke abah Google, ternyata sejarah dimulainya tradisi lempar bunga menarik juga. Menurut artikel Why Does the Bride throw the Bouquet at Her Wedding?, awalnya tamu undangan itu suka menyobek sedikit gaun pengantin wanita, semacam lucky charm gitu, siapa tahu ikut kecipratan jadi pengantin - kalau di Indonesia mungkin sama dengan diam-diam 'mencuri' melati yang jadi hiasan rambut pengantin ya.

Seiring dengan perkembangan jaman, gaun pengantin harganya semakin mahal, jadi kalau disobek kan sayang Makanya, untuk mencegah tamu undangan menyobek gaun pengantin, tradisinya mulai bergeser, jadi melemparkan tali pengikat stoking pengantin perempuan (istilahnya garter). Tapi karena kadang ada tamu undangan yang kurang sabar, berusaha merebut garter saat masih dipakai pengantin (iseng banget ini mah ), tradisinya pun bergeser lagi, jadi melempar buket bunga pengantin. Buket bunga dianggap cocok sebagai tradisi 'menularkan keberuntungan', alasannya, selain karena bunga dianggap sebagai simbol kesuburan, bunga juga bukan barang mahal yang tahan lama -- maksudnya tidak termasuk benda yang bisa dijadikan kenangan peristiwa pernikahan -- sedikit paradoks dengan maksud untuk menularkan keberuntungan ya

Haha... mudah-mudahan ga salah membuat review artikelnya, lebih jelasnya, silakan baca artikelnya langsung di link di atas, masih banyak sumber lain juga tentang lempar bunga ko, tanya aja abah Google

Anyway.. hubungannya dengan judul blog ini?

Hohoho... tadi malam, waktu acara lempar bunga di resepsi pernikahan seorang teman. Aku termasuk salah satu tamu undangan yang antusias jadi penangkap buket bunga pengantin . Sudah ambil posisi strategis di belakang tamu undangan yang lain.

Detik-detik menegangkan... Pasangan pengantin mengambil posisi membelakangi para tamu, siap melemparkan buket bunga, semua ikut menghitung, satu... dua... tiga... Buket bunga dilempar, melambung ke atas, sedikit menyenggol lampu gantung di langit-langit ruangan, meluncur ke bawah, tanganku meraih ke atas, dan... ... ... ya!!! I got it!!! Wait... it slipped off my hand... I didn't grip it... Buketnya jatuh ke lantai, tepat di depanku... Di saat aku masih terbengong-bengong menatap buket yang jatuh ke lantai... seseorang meraihnya. Aku cuma bisa bengong... I could have gotten it...
(sumpah... kalau ada yang merekam reaksiku saat itu, kayanya udah tampang cengo abisss... >_<).

Tapi untungnya bengongnya ga lama-lama amat. Melihat reaksi temanku peraih buket bunga yang terkejut plus bahagia dengan buket bunga di tangannya. Aku spontan tepuk tangan, ikut gembira. Haha... masih sedikit ga percaya dengan reaksiku sendiri. Ko sempet-sempetnya aku bengong... XD

Well... it's just a bouquet. Being 'lucky' does not depend on bouquet, right.
Keep the faith, girl