Katanya gajah adalah binatang yang memiliki daya ingat yang
kuat. Semua hal yang dia alami akan selalu dia ingat, hal baik atau hal buruk.
Itu sebabnya ada kisah tentang gajah sirkus yang sering digunakan dalam
kisah-kisah motivasi tentang bagaimana mengubah mindset.
Tahu kan? Kisah seekor gajah sirkus yang semasa kecil
kakinya dikekang dengan rantai. Setiap kali gajah itu mencoba bergerak,
gerakannya terbatas sesuai panjang rantai yang mengekang kakinya. Sampai
akhirnya gajah itu paham bahwa ruang geraknya terbatas, dia pun berhenti
mencoba berjalan lebih jauh, hanya sebatas jangkauan panjang rantai.
Itulah yang sering dibahas oleh para motivator. Katanya
jangan sampai kita seperti gajah itu. Terkekang oleh mindset yang penuh
keterbatasan.
Nah… sekarang bagaimana kalau kasusnya seperti sang gajah?
Mindset keterbatasan itu sudah terlalu kuat melekat dalam pikiran, sehingga
setiap kali timbul keinginan untuk bergerak lebih jauh, pengalaman masa lalunya
selalu mengingatkan dia bahwa dia takkan bisa bergerak lebih jauh. Ruang
geraknya terbatas hanya di sekitar tempat dia berdiri sekarang.
Kalaupun dia ‘keukeuh’ ingin bergerak lebih jauh, sang
‘pawang’ selalu siap siaga untuk menguatkan kembali tali kekangnya, sehingga
sang gajah kembali harus diam terduduk.
Hmm… apakah sang gajah sedang mencari pembenaran dengan
menyalahkan sang pawang?
Dunno…
Hanya sekedar bahan renungan yang masih dalam pencarian
jawaban.
Mungkin akan kutuangkan nanti kalau sudah ketemukan
jawabannya…
Mungkin juga hanya akan kusimpan sendiri.
We’ll see…
*Gambar diambil dari http://www.danielbitz.com/wp-content/uploads/2013/03/Elephant-chains-latest-1024x680.png